KISAH SINGKAT NABI IBRAHIM AS

Nabi Ibrahim AS dilahirkan pada waktu Raja Namrud berkuasa di Kerajaan Babylonia. Raja Namrud adalah seorang raja yang sangat kejam terhadap rakyatnya. Semua perintahnya harus dilaksanakan, bila ada orang yang berani membantah, ia tidak segan-segan menyiksanya. Bahkan, Raja Namrud ingin disembah sebagai Tuhan. Ia beranggapan kalau rakyatnya mau menyembah patung yang tidak bermanfaat, mengapa tidak menyembahnya saja yang mempunyai harta berlimpah dan dapat memberikan harta.

Suatu malam raja bermimpi bahwa ada seseorang anak laki-laki menghancurkan kerajaan dan kekuasaanya hingga kelak menggantikannya menjadi raja. Raja Namrud sangat marah, ia takut mimpinya menjati kenyataan. Rajam Namrud membuat peraturan untuk membunuh setiap anak bayi laki-laki dan mengubur bayi perempuan yang baru dilahirkan.

Bacaan Lainnya

Di tengah kehidupan yang masih diliputi oleh kebodohan (jahiliah), rakyat Babylonia tidak mengenal Tuhan, dan masih menyembah patung, lahirlah Nabi Ibrahim AS yang dirawat dan dibesarkan oleh ayahnya yang bernama Azar, seorang pemahat patung berhala. Nabi Ibrahim AS adalah calon Rasul Allah yang akan membawa kebenaran bagi kaumnya. Ia telah diilhami akan pikiran yang sehat untuk memerantas kejahiliahan di tengah kaumnya termasuk terhadap ayahnya sendiri. 

Ketika Nabi Ibrahim AS masih kecil, ia sering bertanya kepada ayahnya untuk apa patung yang telah dibuat itu, Ayahnya memberitahukan bahwa patung itu adalah Tuhan. Meskipun demikian, Nabi Ibrahim AS tidak memercayai hal itu. Swaktu kecil Nabi Ibrahim AS pernah bermain-main dengan patung itu, ia menungganginya seperti menunggang hwan. Mengetahui hal itu, ayahnya sangat marah. Nabi Ibrahim AS tidak menyukai patung-patung itu, bahkan ia tidak habis pikir mengapa manusia yang berakal membuat patung itu lalu sujud dan menyembah apa yang telah dibuatnya.

Nabi Ibrahim AS termasuk salah satu rasul yang mendapat gelar Ulum Azmi, yaitu Rasul yang mendapatkan ujian yang sangat berat dan jelas di atas kemampuan manusia biasa. A?llah SWT memuji Nabi Ibrahim AS dalam firman-Nya:

إِنَّ إِبۡرَٰهِيمَ كَانَ أُمَّةٗ قَانِتٗا لِّلَّهِ حَنِيفٗا وَلَمۡ يَكُ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ

Artinya :

“Sungguh, Ibrahim adalah seorang imam (yang dapat dijadikan teladan), patuh kepada Allah dan hanif. Dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang mempersekutukan Allah)”. (Q.S. An-Nahl/16:120)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *